Senin, 07 Juni 2010

MEMIKIRKAN KEMATIAN

Pernahkah kita berpikir bahwa jasad kita hanya seonggok daging yang diberi nyawa. Ia begerak karena kehidupan ini membutuhkannya dan ia kelak tidak akan bergerak karena kehidupan ini akan menyingkirkannya. Hanya yang tidak pernah diketahui adalah bagaimana kehidupan itu akan berakhir. Sudah saatnya bagi kita untuk berpikir sejenak mengenai akhir kehidupan, setelah sepanjang kita berkutat dengan dengan keindahan dunia. Ya, keindahan cinta dan kemegahan harta memang terkadang sinarnya terlampau kuat untuk diterima mata. Ketika cahaya tersebut mendatangi manusia, sungguh ia tidak mampu berpikir yang lain selai tentangnya.

Apa yang kita nikmati pagi ini mungkin akan lenyap ketika petang menjelang. Jika beruntung kita dapat menemui kematian dalam keadaan yang baik. Lalu manusia dan Tuhannya mengenal kita sebagai manusia yang baik pula. Kalau keadaannya seperti itu kita sungguh beruntung kawan. Tapi terbayangkah pula di dalam benak kita, bahwa maut akan menjemput kita ketika kita sedang bergelut di atas lumpur dosa. Dan kebanggaan apa yang kira-kira masih tersisa ketika keadaan tersebbut yang kita temui.

Aduh, kiranya kita tidak memiliki waktu banyak hanya sekedar berpikir tentang kematian. Tapi kukira kita semua memiliki cukup waktu untuk berbuat sesuatu bagi manusia lain. Tentu saja perbuatan yang baik saudaraku!