Selasa, 21 Desember 2010

07.00




Hari ini sungguh indah, saudaraku! Langit biru membentang di atas kepala. Pepohonan dengan daun yang menghijau menambah keindahannya di pagi ini. Lihatlah pula burung-burung yang berterbangan di atas langit bumi. Sepertinya burung-burung itu adalah burung tercantik yang pernah dimiliki planet ini. Mereka terbang rendah lalu meninggi dan menukik tajam hinggap di dahan pohon yang kering.

Sementara itu  masih memancarkan cahaya yang menyenangkan hati. Hangatnya terasa hinggga ke dasar perasaan manusia. Lalu dengan kegembiraan yang meluap-luap orang-orang berlarian menuju pusaran yang dipenuhi intan dan berlian.

Ketika berinteraksi dengan pusaran tersebut, sebagian dari mereka terhempas jatuh. Sisanya terlihat bergembira mendapatkan kilauan intan dan berlian yang menyilaukan. Maka berbahagialah mereka yang mendapatkan kilau permata. Di bagian manakah kita berada, sauadaraku?

Senin, 13 Desember 2010

TENTANG KEBENARAN

Saudaraku,...
Kebenaran bukanlah kesombongan terhadap kebenaran yang tidak bisa diganggu gugat. Kebenaran bukanlah jalan memberi makna terhadap kebenaran yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan. Kebenaran adalah warna lain dari cinta dan kasih sayang. Ia hanya menampakkan diri ketika jiwa kita bersih dari keberpihakan kepada keburukan. Kebenaran adalah kejernihan pikiran dari kotoran-kotoran hati yang membekas di setiap relung hati. Kebenaran adalah kebaikan yang tidak memiliki cacat dalam kehidupan.

Jika kita dapat menemukannya dalam keadaan baik, saat itulah kita akan menemukan kesenangan dan kebahagiaan yang sesungguhnya. Inilah indahnya kebenaran yang luar biasa, saudaraku!

Rabu, 08 Desember 2010

BERITA DUKA 2

Saudaraku, …
Tahun-tahun ini benar memang kalo disebut tahun yang berdarah. Entah dosa apa yang menghinggapi bumi ini sehingga menerima nasib yang begitu mengenaskan. Orang-orang kuat saling berperang menumpahkan darah. Tapi yang berdarah bukanlah musuhnya yang diperangi, tapi kerabat sendiri yang berlindung dari kejamnya permusuhan. Sesekali tedengar kabar seorang balita di atas gendongan meninggal percuma menemani ibunya yang tubuhnya terberai diterjang peluru. Kudengar pula banyak orang menangis membanjiri bumi dengan kedukaan yang mendalam. Pernahkah kita mencoba mengerti bahwa kita membutuhkan cinta lebih besar dari kebencian dan permusuhan kita kepada orang lain?

Kita yang menjadi saksi hanya terdiam tanpa mampu melakukan apapun, selain hanya mengabarkan berita duka melalui kata dan air mata sesekali menetes pelan dari mata yang kusam.

Bergeraklah untuk menyelamatkan kemanusiaan, saudaraku!