Ibu…
masih hangat rasanya
saat kusentuh segala hadirmu
melewati harum parfum luar negeri
yang menbuatmu sesak nafas
Ibu…
engkau sudah berubah
bedak dan gincu yang engkau pakai
samarkan pandanganku padamu
begitu hebat abad ini mengubahmu
betapa dasyat zaman ini pudarkan warnamu
Ibu...
peluklah aku dengan tangan hangatmu
yang pasti lebih hangat dari air mandi adikku di pagi hari
ciumlah keningku pagi ini
sebelum tunaikan mimpi yang kau pesan
bergantungan di sela-sela keringatku
Ibu...
cuci saja bedak dan gincumu
engkau pasti lebih cantik tanpanya
melebihi bidadari yang berlengggang
pada tiap jalan keponakan Paman Sam
berikan saja cintamu yang engkau gantungkan di langit
hanya cintamu
untuk kami
putramu
putrimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar