Selasa, 13 September 2011

Ladang Yang Kering

Suatu hari
aku pernah menanam bunga di ladang yang sepi 
tanahnya teramat kering
udaranya pun tak lagi bersahabat
ketika aku menggali tanahnya
berulangkali cangkulku patah
dan ketika bunga bunga itu mulai kutanam
punggungku layaknya dilecuti cemeti yang dipenuhi bara.

Setelah sepuluh tahun berlalu
lihatlah kembali ladang sepi itu
sejauh pandangan tampak bunga merekah indah
berbaris rapi penuh harmoni keindahan
tidakkah engkau rasakan indahnya.

Sepanjang sepuluh tahun
sang bunga tumbuh dan mengubah semuanya
tanahnya berangsur lembut
dan mampu menerima keadaan apa adanya
udaranya pun mulai bersikap ramah
apalagi ketika sang bunga mewariskan kebajikan kepada keturunannya.

Demikian sang kala telah bertutur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar