Kebencian dan rasa takut didatangkan oleh pikiran yang
membayangkan
hal-hal yang mengerikan dan tidak menyenangkan yang telah
atau akan
menimpa diri kita. Iri hati, keinginan, ambisi, gairah
datang karena pikiran membayangkan hal-hal yang
menyenangkan dan yang telah atau akan kita alami. Segala macam nafsu datang dari pikiran yang membayang-bayangkan
hal-hal yang telah lalu dan yang akan datang sehingga kehidupan kita sepenuhnya dipermainkan dan dikuasai oleh kesibukan pikiran, membuat kita tidak mampu melihat keadaan sesungguhnya dan kenyataan dari saat sekarang ini.
Oleh karena itu, seorang bijaksana akan selalu waspada terhadap pikirannya sendiri, karena pikiran yang sesungguhnya amat penting bagi fungsi hidup sehari-hari sebagai alat untuk mengingat dan mencatat, juga amatlah jahat kalau dipergunakan tidak pada tempatnya, yaitu dipergunakan untuk menguasai kehidupan seluruhnya dengan pembentukan si aku. Si aku adalah pikiran itu sendiri yang selalu mengejar kesenangan dan menyingkir dari yang tidak menyenangkan. Maka batin menjadi ajang perang dari kenyataan seperti apa adanya dan bayangan-bayangan pikiran yang selalu menginginkan hal-hal yang lain daripada kenyataan yang ada! Maka datanglah konflik batin yang tentu akan tercetus keluar menjadi konflik lahir. Kalau kita mau membuka mata melihat kenyataan konflik ini nampak di dalam kehidupan kita sehari-hari, dari konflik kecil antar manusia sampai konflik besar
antar
bangsa berupa perang!
Tulisan
ini dikutip dari :
Cerita
silat karya Asmaraman S / Kho Ping Hoo
Picture source : http://www.santabanta.com
###
Berbisnis & Beramal : KLIK>
(( www.income-syariah.com/?id=agung79 ))
===================
Tidak ada komentar:
Posting Komentar