Saudaraku,…
Di bagian manapun
di dunia ini, setiap kelompok manusia, baik yang dinamakan sudah beradab,
setengah beradab, atau masih biadab, membentuk masyarakat, kemudian masyarakat
yang membentuk pemerintah atau kepala suku dengan para pembantunya. Pemerintah
atau kepala suku bagi yang belum mempunyai pemerintahan, lalu mengadakan
hukum-hukum. Hukum diadakan dengan maksud menegakkan keadilan, membenarkan yang
benar dan menyalahkan yang salah untuk kemudian dihukum sesuai dengan
peraturan. Memang, niat itu baik sekali, terutama untuk menghapus hukum rimba,
yaitu yang kuasa dan yang kuat selalu menang dan selalu benar.
Hukum pada
hakekatnya diadakan orang untuk melindungi mereka yang lemah, mereka yang tidak
mampu melindungi diri sendiri, hukum diadakan untuk melindungi mereka yang akan
dijadikan korban kesewenang-wenangan dari mereka yang berkuasa dan kuat. Akan
tetapi sungguh menyedihkan kalau dilihat betapa di bagian manapun di dunia ini,
hukum bahkan menjadi alat bagi yang kuasa dan yang kuat untuk membenarkan diri
sendiri secara sah. Kalau sebelum adanya hukum, mereka itu selain menang dan
benar karena kekuasaan dan kekuatan, setelah adanya hukum, mereka menang dan
benar menurut hukum.
Bahkan yang dapat
dihukum hanyalah yang berada di bawah, dan yang mengeterapkan hukum tentulah
pihak atasan. Kalau yang bawah hendak mengeterapkan hukum kepada pihak atasan,
itu namanya bukan menegakkan hukum, melainkan pemberontakan! Begitulah
kenyataannya yang terjadi di seluruh dunia, secara tertelubung maupun
terang-terangan. Ada hukum ataupun tidak, yang kuasa dan yang kuat tetap saja
menang dan benar, tiada bedanya dengan hukum yang berlaku di rimba.
Saudaraku,…
Hanya
binatang-binatang seperti harimau, singa, gajah, banteng, beruang, mereka yang
kuat-kuat, atau yang besar-besar, atau yang bergerombolan seperti srigala,
mereka sajalah yang selalu menang dan benar. Kelenci? Kijang? Tikus? Mereka
yang kecil-kecil? Aah. hanya menjadi "makanan" yang besar-besar.
Tulisan ini dikutip dari :
Cerita silat karya Asmaraman S
/ Kho Ping Hoo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar