Saudaraku,…
Penonjolan diri merupakan gejala yang nampak dalam
kehidupan kita pada umumnya. Penonjolan diri ini bersemi karena keadaan, karena
cara hidup masyarakat kita. Semenjak kecil kita dijejali nilai-nilai, sejak
duduk di bangku Sekolah Dasar kelas satu, bahkan sejak kelas nol, di sekolah
ada sistim nilai dalam bentuk angka, di rumah ada pujian-pujian dan
celaan-celaan bagi yang dianggap baik dan buruk, di dalam pergaulan pun
nilai-nilai ini menentukan kedudukan seseorang, dalam olah raga timbul
juara-juara. Kita hidup menjadi budak-budak setia dari nilai-nilai. Kita hidup
mengejar nilai-nilai sehingga dalam olah raga sekalipun, yang dipentingkan
adalah pengejaran nilai, bukan manfaat olah raganya itu sendiri bagi kesehatan
tubuh.
Bahkan, untuk mengejar nilai, kita lupa diri dan olah
raga bukan bermanfaat lagi bagi tubuh, bahkan ada kalanya merusak, karena tubuh
diperas terlalu keras untuk mengejar nilai! Karena sejak kecil hidup di dalam
masyarakat dan dunia yang tergila-gila kepada nilai, maka agaknya sudah kita
anggap wajar kalau kita selalu berusaha untuk menonjolkan diri. Kalau tidak
menonjol, kita merasa rendah diri, merasa hampa dan hina, merasa bodoh dan
tidak diperhatikan.
Karena sejak kecil sekali kita diperkenalkan dengan
pujian dan celaan, maka sejak kecil sekali pula kita berusaha untuk menonjolkan
diri, untuk menarik perhatian orang-orang lain, hanya karena kita sudah haus
akan nilai, haus akan pujian.
Kalau diri sendiri sudah tidak memungkinkan adanya
penonjolan dan penghargaan orang lain atau pujian atau kekaguman, maka kita
lalu membonceng kepada kepintaran anak kita, atau teman segolongan kita, atau
juga suku atau bangsa kita, bahkan banyak kita lihat penonjolan diri seseorang
membonceng kepada burung perkututnya, atau mobilnya, atau bahkan membonceng
kepada senjata pusaka, atau batu cincin istimewa yang tidak dimiliki orang
lain. Semua itu nampak jelas kalau kita mau membuka mata mengamati keadaan diri
sendiri lahir batin dan mengamati keadaan sekeliling kita.
Picture source :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar