Saudaraku,…
Terdapat kecenderungan hati kita
untuk selalu menutupi kekurangan dan menonjolkan kelebihan kita. Kita selalu
ingin disebut baik. Keinginan seperti ini selalu timbul karena keadaan
sebenarnya sangat jauh dengan baik. Hanya orang yang berkulit hitam sajalah
yang selalu ingin disebut putih. Hanya orang yang bodoh sajalah yang selalu
ingin dianggap pintar, dan hanya orang yang melihat betapa kotor dirinya
sajalah yang selalu ingin dianggap bersih dan baik.
Kita lupa bahwa justeru
keinginan-keinginan untuk dianggap lain daripada kenyataan ini yang seringkali
mendorong kita untuk melakukan hal-hal yang buruk dan bodoh. Kalau kita sadar
akan kekotoran kita, maka kita akan berusaha membersihkannya, bukan dengan cara
menyembunyikan atau menutupinya. Kalau kita sadar bahwa kita bersih, maka kita
akan menjaga agar kebersihan itu tidak ternoda kekotoran, bukan lalu menjadi
tinggi hati dan merasa bersih dan baik sendiri, karena perasaan demikian itu
sudah menodai kebersihan itu sendiri.
Saudaraku,…
Mengapa kita kadang-kadang merasa
ngeri untuk menghadapi dan melihat kenyataan apa adanya, betapa buruk dan kotor
sekalipun kenyataan itu? Menutupi kenyataan, melarikan diri dari kenyataan,
jelas tidak akan dapat merobah keadaan tersebut.
Tulisan ini dikutip dari :
Cerita
silat karya Asmaraman S / Kho Ping Hoo
Picture source : http://www.santabanta.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar