Selasa, 17 September 2013

PENYERAHAN TOTAL KEPADA TUHAN

Saudaraku,…
Keindahan yang ditemukan oleh nafsu yang bersembunyi di dalam pandang mata tiada lain hanyalah kesenangan. Dan segala macam bentuk kesenangan merupakan permainan nafsu dan selalu membosankan. Nafsu tak pernah mengenal batas tak pernah mengenal kepuasan yang mutlak, selalu meraih dan menjangkau yang belum dicengkramnya. Oleh karena itu, kita cenderung untuk mengagumi dan menikmati sesuatu yang baru kita dapatkan. Namun kalau sesuatu yang baru itu menjadi sesuatu yang lama, akan pudarlah keindahannya sehingga kita tidak mampu menikmatinya lagi. Itulah sebabnya mengapa orang kota dapat menikmati keindahan di alam pegunungan, sebaliknya orang dusun di pegunungan dapat menikmati keindahan kota! Orang kota akan bosan dengan keadaan di kota, sebaliknya orang dusun juga bosan akan keadaan di dusun. Baik orang kota maupun orang dusun selalu mengejar yang tidak mereka miliki.

Pengejaran ini memang menjadi sifat nafsu daya rendah. Dan pengejaran inilah sumber penyebab kesengsaraan. Kalau tidak tercapai apa yang kita kejar, kecewa dan duka menindih batin kita. Kalau tercapai apa yang kita kejar, hanya sebentar saja kita menikmatinya, kemudian kita merasa bosan atau juga kecewa karena yang kita capai itu tidaklah seindah yang kita bayangkan semula ketika kita mengejarnya.

Karena itu, orang bijaksana tidak akan mengejar sesuatu yang tidak dimilikinya, tidak menginginkan sesuatu yang bukan miliknya. Kalau sudah begitu, dia akan menikmati segala yang dimilikinya sebagai yang terindah dan terbaik. Segala keindahan terletak di dalam keadaan batin kita sendiri, bukan terletak di luar badan. Sepiring masakan termahal, akan terasa hambar di mulut kalau batin sedang keruh, sebaliknya sebungkus nasi dengan kecap termurah akan terasa nikmat di mulut kalau batin sedang jernih.

Hal-hal yang paling sederhana pun akan terasa nikmat dan indah bagi panca indra kita kalau batin kita dalam keadaan jernih. Dan batin yang jernih adalah suatu keadaan, bukan hasil buatan pikiran. Keadaan batin yang jernih timbul oleh kekuasaan Tuhan, dan kita hanya dapat menyerah dan pasrah dengan penuh keikhlasan dan ketawakalan kepada Tuhan Yang Maha Kasih. Kalau sudah begitu, apa pun yang terjadi kepada diri kita, kita terima dengan penuh rasa syukur dan dengan penuh keyakinan bahwa semua itu sudah dikehendaki Tuhan dan Tuhan tahu apa yang baik bagi kita! Tidak mabuk oleh keadaan yang kita anggap menyenangkan, tidak mengeluh oleh keadaan yang kita anggap tidak menyenangkan.

Saudaraku,…
Penyerahan total kepada Tuhan menimbulkan kewaspadaan dan kebijaksanaan sehingga kita dapat melihat bahwa di dalam segala peristiwa terkandung kekuasaan Tuhan sehingga sebaliknya dari mabuk kesenangan dan mengeluh kesusahan, kita meneliti untuk menemukan hikmahnya dalam setiap peristiwa.


Tulisan ini dikutip dari :
Cerita silat karya Asmaraman S / Kho Ping Hoo

INFO BISNIS ONLINE

INILAH BISNIS PULSA PALING MENGUNTUNGKAN MINGGU INI! GRATIS 100% !
Informasi lengkap siloahkan klik link ini : http://www.pulsagram.com/?id=CN115524

Tidak ada komentar:

Posting Komentar