Saudaraku,…
Ada orang yang
mengira bahwa keheningan menyeluruh itu dapat dicapai dengan daya upaya dan
pengejaran. Ada yang mengejarnya melalui meditasi, melalui pertapaan, melalui
pengasingan diri di tempat-tempat sunyi, di dalam gua-gua atau di puncak-puncak
gunung. Padahal, bukan tempatnya yang penting, bukan caranya yang penting,
melainkan kewaspadaan dan kesadaran akan dirinya sendiri. Karena kebebasan itu
baru ada apabila kita bebas, bebas dari segala ikatan apa pun. Bebas berarti
hening. Tak dapat didayaupayakan, dicari dengan sengaja. Dalam keadaan terikat,
takkan mungkin bebas. Kalau tidak terikat oleh apa pun, maka tanpa dicari
kebebasan pun ada.
Selama masih
terikat, oleh sesuatu, berarti masih dikuasai oleh nafsu keinginan, dan dalam
keadaan begini, mencari kebebasan tiada artinya karena yang mencari itu adalah
nafsu ingin senang, maka dicari-cari dan dikejar-kejar. Mungkin saja bisa
didapatkan apa yang dikejar-kejar, akan tetapi yang didapatkan itu bukanlah
yang sejati. Yang sejati tak dapat dikejar, melainkan akan memasuki batin yang
bebas dan terbuka, karena hanya batin yang terbebas sajalah yang terbuka dan
bersih, yang dapat ditembus sinar cinta kasih.
Tulisan ini dikutip dari :
Cerita silat karya Asmaraman S
/ Kho Ping Hoo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar