Saudaraku,…
Sudah lajim bahwa
kita suka sekali, membicarakan keburukan orang lain, suka sekali
mempergunjingkan aib orang lain, bahkan suka mentertawakan penderitaan orang
lain. Nafsu setan menguasai batin kita sehingga seolah kita selalu merasa iri
kalau melihat orang lain serba lebih dari kita, dan merasa senang kalau melihat
orang lain lebih sengsara dari pada kita. Nafsu daya rendah yang mencengkeram
batin kita membuat kita diperbudak nafsu sehingga kita lupa segalanya.
Jiwa murni yang
datang dari Tuhan seperti tertutup oleh selubung nafsu daya rendah yang
menguasai kita. Susah kalau sudah begitu, nafsu setanlah yang mengendalikan
semua tingkah laku kita, bahkan mencengkeram hati dan akal pikiran kita,
seluruh pancaindra kitapun dikuasainya sehingga apapun yang kita pikirkan,
ucapan, lakukan, semua hanya mempunyai satu pamrih, yaitu menyenangkan si aku.
dan si aku itu yalah nafsu setan itulah! Nafsu setan yang sudah mencengkeram
segalanya, seluruh diri kita lahir batin. Kalau "aku" yang
sesungguhnya adalah jiwa, setetes air dari samudera yang menjadi pusat,
secercah sinar dari matahari yang menjadi pusat, sebagian kecil dari kekuasaan
Tuhan, maka setelah bergelimang nafsu setanlah, yang mengaku-aku.
Tidak ada
kekuasaan yang akan mampu mengusir setan itu dari kita, karena sesungguhnya,
hidup manusia ini tidak akan dapat bertahan tanpa adanya nafsu yang menjadi
pelengkap bahkan menjadi pelayan dan alat penting bagi kita hidup di dunia ini.
Karena daya-daya rendah itu merupakan berkah dan kasih sayang Tuhan kepada kita,
melengkapi kita dengan alat-alat itu yang akan dapat membuat kita hidup
berbahagia, maka kalau daya-daya rendah itu menjadi nafsu yang tidak
terkendalikan lagi bahkan mengendalikan kita, maka hanya kekuasaan Tuhan pula
yang akan mampu menolong kita. Hanya kekuasaan Tuhan yang akan mampu
membebaskan kita dari daya pengaruh setan sehingga bukan kita manusia yang
diperhamba, melainkan daya-daya rendah itu yang menjadi hamba, menjadi alat.
Tulisan ini dikutip dari :
Cerita silat karya Asmaraman S
/ Kho Ping Hoo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar