Saudaraku,…
Sepintas lalu kita mudah terbujuk dan tertipu oleh tujuan
baik, cita-cita mulia, dan sebagainya lagi. Maka terjadilah di dunia ini sebuah
perang yang dianggap suatu cara terbaik untuk mencegah terjadinya perang,
sebuah perang yang dianggap cara terbaik untuk mencapai perdamaian dan sebagainya
lagi. Betapa menyesatkan!
Mungkinkah kita dapat hidup damai dengan seseorang dengan
cara memukuli dan menaklukkan orang itu? Mungkin saja perdamaian di satu pihak,
yaitu pihak yang menang, akan tetapi yang dipukul dan ditaklukkan itu hanya mau
berdamai karena terpaksa, karena kalah, karena takut. Akan tetapi berilah yang
kalah itu suatu kesempatan, suatu ketika maka dia akan memberontak dan membalas
dendam!
Tidaklah mungkin sama sekali tujuan baik dicapai dengan
cara yang buruk! Kalau caranya kotor, maka yang tercapai tentulah kotor pula.
Tujuan hanya suatu gambaran yang kita buat, jadi bukan kenyataan dan sama
sekali tidak ada sangkut paut atau hubungannya dengan perbuatan yang kita
lakukan dalam kehidupan. Yang terpenting sekali adalah CARA itulah! Cara ini
menentukan segalanya, karena cara berarti perbuatan kita sekarang ini, saat
ini! Kalau cara ini didikte oleh tujuan, maka cara ini menjadi palsu! Akan
tetapi kalau cara atau perbuatan ini tanpa tujuan dan didasari cinta kasih,
maka itulah cara hidup yang benar!
Saudaraku,…
Tanpa tujuan tertentu, berarti TANPA PAMRIH. Dan hanya
cinta kasih sajalah yang menciptakan perbuatan tanpa tujuan, tanpa pamrih.
Tulisan ini dikutip dari :
Cerita silat karya Asmaraman S / Kho Ping Hoo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar